Running Text

teknik komputer --> keahlian pasti dimulai dari latihan :)

Jumat, 19 Oktober 2012

Komunikasi Data Tentang Frame Relay


Bab I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

         Frame Relay merupakan jenis pelayanan yang tepat bagi mereka yang menginginkan bare-bones connection-oriented yang mutlak untuk transfer antar machine dengan kecepatan tinggi dan biaya yang ekonomis. Terbentuknya Frame Relay disebabkan oleh adanya perubahan teknologi selama dua dekade terakhir ini.

         Saat ini, saluran telepon sangat cepat dan dapat diandalkan. Pelanggan menyewa sebuah permanent virtual circuit antara dua point dan kemudian dapat mengirim frame-frame sampai 1600 byte. Berkaitan dengan hal ini, Frame Relay menyediakan pelayanan yang seminimal mungkin dalam cara penentuan awal dan akhir dari masing-masing frame, dan error detection pada transmisi.

         Frame Relay yang didesain pertama kali oleh ISDN merupakan pengembangan lebih lanjut dari Packet Switching dan X.25, dan khusus didesain untuk memperbaiki kekurangan dari dua pendahulunya ‘tersebut’. Beberapa feature yang dimiliki oleh Frame Relay adalah :

§  Call Control Signalling: dilakukan pada logical connection yang terpisah dari user data, sehingga intermediate node tidak perlu maintain state tables/process message yang berhubungan dengan call control pada sebuah per-connection basis.

§  Multiplexing dan switching dari logical connection terjadi pada layer 2 bukan layer 3.

§  Tidak ada hop-by-hop flow control dan error control. End-to-end flow control dan error control terdapat pada layer yang lebih tinggi.

1.2       Rumusan Masalah
      Adapun rumusan masalah pada saat presentasi adalah :
      1.      Apakah   definisi Frame Relay?
            2.      Bagaimanakah cara kerja Frame Relay?
            3.      Bagaimana prinsip kerja protocol recovery pada higher layer?
            4.      Apa saja keuntungan dan kerugian Frame Relay?
            5.      Bagaimana aplikasi Frame Relay?  


Bab  II
ISI

2.1    Definisi Frame Relay
            Frame Relay adalah sebuah protocol yang berorientasi pada packet switching, yang umumnya dipergunakan oleh perusahaan telepon, yang mengandalkan kecepatan tinggi dan biaya ekonomis. Frame Relay pada dasarnya adalah sebuah software yang khusus di-desain untuk menyediakan koneksi digital yang lebih efisien dari suatu point tertentu ke point yang lain. Jadi, Frame Relay merupakan sebuah teknologi yang menawarkan metode yang lebih cepat dan lebih ekonomis dalam menjalankan computer networking.
2.2    Cara Kerja Frame Relay
            Frame Relay merupakan suatu layanan data packaging yang memungkinkan beberapa user menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan. Untuk lalu-lintas komunikasi yang padat, Frame Relay jauh lebih efisien daripada leased line yang disediakan khusus hanya untuk satu user, yang umumnya hanya terpakai 10-20% dari kapasitas bandwidth-nya. Dalam teknik telekomunikasi, packet switching dikembangkan untuk memenuhi komunikasi data yang sifatnya cepat dan akurat. Sebuah packet dapat dianalogikan sebagai sebuah amplop yang mempunyai alamat tujuan, alamat pengirim atau alamat kembali apabila kiriman tidak sampai ke tujuan, dan tentu saja isi pesannya sebagai hal yang pokok.
               Dalam packet yang berisi electronic data, dilengkapi dengan error detection serta acknowledgement dari receiver dalam bentuk kode yang dikirim kembali ke sender, apakah packet telah diterima secara utuh. Pada data packaging ini dikenal istilah frame, yakni untuk menyatakan limit dari frame sebuah package. Limit frame ini ditandai dengan flag. Demikianlah sehingga data dibawa sepanjang jalur komunikasi dalam bentuk frame-frame. Standar internasional untuk network access dengan  packet switching yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini bernama ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25, karena X.25 mengalami pelambatan proses karena adanya error detection dan error correction. Berbeda dengan Frame Relay  yang mendefinisikan  ulang header-nya pada bagian awal dari suatu frame, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat juga di-expand menjadi tiga atau empat byte untuk menambah total address space yang disediakan.
               Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sejumlah sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan destination dari frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi destination. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data mencapai node Frame Relay yang akan di-transmit melalui network dengan menempuh proses tiga langkah  sederhana yakni:
         * Integrity check dari frame dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence), jika dalam proses checking ini dideteksi adanya error, maka frame tersebut akan di-discard.
         * Search DLCI dalam suatu table, jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link yang dimaksud, maka frame akan di-discard.
         * Retransmit frame tersebut menuju ke destination-nya dengan mengirimnya ke luar, ke port atau trunk yang telah dispesifikasikan dalam daftar tabelnya.
                        Dengan demikian, node dari Frame Relay tidak melakukan langkah pemrosesan yang rumit sebagaimana halnya pada protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan seperti X.25.

2.3       Protocol Recovery pada Higher Layer

Sebuah protokol pada layer yang lebih tinggi melakukan sebuah recovery pada sebuah frame dengan menjaga path dari urutan angka-angka berbagai frame yang di-send dan di-receive. Suatu kode balasan atau acknowledgement di-transmit untuk memberitahukan kepada sisi sender, nomor-nomor frame mana yang telah diterima dengan baik. Jika suatu urutan nomor hilang, sesudah menunggu selama periode time out tertentu, sisi receiver akan meminta retransmission. Dengan demikian software di kedua sisi tersebut akan menjamin bahwa semua frame pada akhirnya diterima tanpa kesalahan. Fungsi ini terjadi pada lapisan 4 (Transport layer), dalam protokol-protokol seperti TCP/IP dan Lapisan Transport (level 4) OSI. Sebaliknya, jaringan X.25 membentuk fungsi ini pada lapisan 2 dan 3, dan endpoint tidak perlu menduplikasi fungsi tersebut dalam la pisan 4. Sebuah frame yang hilang akan menyebabkan retransmission dari semua frame yang tidak memiliki sinyal acknowledge. Recovery seperti ini akan memerlukan siklus ekstra dan memori dalam komputer-komputer di masing-masing endpoint, dengan menggunakan bandwidth dari additional network untuk retransmit frame-frame. Akibat terburuk dari kondisi ini adalah menyebabkan suatu delay yang besar bagi periode time out pada layer yang lebih tinggi, yakni waktu yang dipakai untuk menunggu frame tersebut untuk datang sebelum menyatakannya sebagai frame yang hilang, serta waktu yang dipakai untuk melakukan retransmission. Oleh sebab itu, walaupun layer yang lebih tinggi dapat melakukan recovery ketika frame discarding terjadi, faktor terbesar yang menyumbang kinerja keseluruhan dari sebuah network adalah kemampuan dari network tersebut untuk meminimumkan terjadinya frame discarding.

2.4       Keuntungan vs Kerugian Frame Relay
            Keuntungan Frame Relay
-          Proses komunikasi menjadi lebih sederhana
-          Fungsionalitas protocol yang diperlukan di user-inter network dikurangi
-          Transmisi serta fasilitas switching lebih reliable
-          Multi connection dari satu port ke tujuan yang berbeda dapat dilakukan dengan hanya menempatkan satu port. Hal ini akan menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas

            Kerugian Frame Relay
-          Tidak adanya kemampuan link-by-link flow
-          Tidak mempunyai error control
-          Delay yang sangat besar
-          Resiko kehilangan frame (Loss of Frames)
-          Adanya short interruption yang terjadi terus-menerus


2.5       Aplikasi Frame Relay
         Frame Relay umumnya dipergunakan pada aplikasi internet, karena transmission rate yang tinggi dan berbagai kelebihan lain yang dimilikinya. Menurut standar ANSI TI. 606, ada 3 contoh aplikasi yang dapat mengambil keuntungan dari pemanfaatan Frame Relay ini, antara lain:
§    Block  interactive data application
Memiliki tingkat delay rendah dan throughput rendah, contoh: high-resolution, video text, CAD/CAM
§    File transfer
                     Transit delay tidak begitu penting, serta memiliki throughput tinggi
§    Multiplexed low-bit rate
  Memanfaatkan kemampuan multiplexing dari Frame Relay, dengan low-bit source yang memungkinkan untuk di-multiplex ke channel oleh sebuah fungsi NT

Bab III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan adalah sebagai berikut.
            1.      Frame Relay, yang berorientasi pada packet switching adalah sebuah software yang khusus didesain untuk menyediakan koneksi digital yang lebih efisien dari suatu point tertentu ke point yang lain.
            2.      Secara garis besar,  prinsip kerja Frame Relay adalah:
                     -  Data flow pada dasarnya memiliki pengarahan yang berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan destination dari frame-nya. Jika suatu network mempunyai problem dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan pada network atau congestion, secara praktis network tersebut akan men-discard frame tersebut.
                     -  Frame Relay membutuhkan network dengan low-error rate untuk mencapai kinerja yang baik. Dikarenakan tidak adanya kemampuan untuk error correction, maka Frame Relay bergantung pada protokol-protokol pada layer yang lebih tinggi di dalam piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk melakukan recovery dengan retransmit frame-frame yang hilang.
                     -  Error recovery oleh protokol-protokol pada layer yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan dapat diandalkan, adalah tidak ekonomis dipandang dari segi process-delay dan bandwidth. Maka mau tidak mau network harus meminimumkan terjadinya frame discarding.
            3.      Prinsip kerja Protocol Recovery pada Higher Layer adalah melakukan sebuah recovery pada sebuah frame dengan menjaga path dari urutan angka-angka berbagai frame yang di-send dan di-receive. Acknowledgement ditransmit untuk memberitahukan kepada sisi sender, nomor-nomor frame mana yang telah diterima dengan baik. Jika suatu urutan nomor hilang, sesudah menunggu selama periode time out tertentu, sisi receiver akan meminta retransmission. Dengan demikian software di kedua sisi tersebut akan menjamin bahwa semua frame pada akhirnya diterima tanpa kesalahan.
            4.      Keuntungan Frame Relay antara lain lebih reliable, menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas. Sedangkan kerugiannya antara lain adalah delay yang besar, dan adanya resiko kehilangan frame.
            5.      3 contoh aplikasi Frame Relay:
                     -  Block  interactive data application
         -  File transfer
                     -  Multiplexed low-bit rate

3.2       Saran
            Pengetuahuan tentang Frame Relay sangat baik untuk diketahui oleh masyarakat umum karena kemampuannya untuk menangani lalu lintas komunikasi suara, serta interworking dengan jaringan ATM, suatu hal yang tidak terbayangkan sebelumnya.